Monday, August 15, 2011

Perbedaan Karburator VS Injeksi


Diagram Kerja Karburator (Constant Velocity)
Perbedaan sistem penyuplay bahan bakar jenis karburator dan injeksi, menarik untuk dibedah. Tentu saja hal ini menjadi kontroversi bagi sobat motobikers. Yups masing-masing punya pandangan dan dukungan tersendiri perihal sistem pengabutan di besutan pribadi.

Beberapa aspek juga mempengaruhi pabrikan dalam memilih sistem pengabutan bensin, diantaranya harga jual, efisiensi bahan bakar, maintenance, durability, perilaku user, kondisi lingkungan (suhu atau iklim), hingga penguatan line up yang dibekali inovasi baru. Dagu
Karburator

Pengabutan bensin dengan karburator lebih familiar. Maklum saja karburator merupakan piranti pengabutan yang duluan eksis. Pemeliharaan juga terbilang mudah, sebab semua mekanik telah memahami cara kerja dan repair kit-nya pun banyak beredar dipasaran.

Terdapat dua tipe karburator, yakni tipe konvensional dan vakum atau disebut juga constant velocity (lihat diagram kerja karburator vakum). Nah buat karbu tipe konvensional marak diaplikasi oleh besutan beraliran speedgoers. Maklum saja karbu vakum dapat punya keunggulan lebih responsif dan dapat diutak-atik dengan mengganti pilot jet dan main jet. Tidak hanya itu lubang venturi-nya juga dapat dimanipulasi sesuai dengan debit campuran bahan bakar dan udara yang diinginkan.

Sedangkan karburator vakum, dewasa ini telah diaplikasi hampir semua produk motor baru. Diantaranya pada Yamaha Mio, Honda Vario, Kawasaki Kaze, Kawasaki ZX 130, Suzuki Thunder 125, Suzuki Satria F-150 dan lain sebagainya. Alasannya untuk menghemat konsumsi bahan bakar serta memperhalus buka-tutup gas.

Material jarum skep di karburator vakum berbeda dengan karbu konvensional, yakni terbuat dari bahan resin dilapis teflon. Sedangkan jarum skep karbu konvensional terbuat dari bahan logam berlapis krom. Perlu penaganan khusus pula untuk menservis karbu vakum, diantaranya karet karburator vakum yang posisinya ada di atas dan ditutup lempengan besi. Jika salah rakit, karet bakal terjepit sehingga terjadi kebocoran bensin.

Nah jika karbu konvensional bisa dikorek atau reamer (memperbesar diameter venturi), maka karbu vakum sangat berisiko untuk di reamer. Dampaknya jarum skep bisa oblak sehingga mesin susah hidup. Karena karbu vakum bekerja berdasarkan tekanan udara dari crankcase dan intake, maka perhatikan pula kondisi selang vakum dari keretakan atau sobek.
Injeksi

Analogi sistem injeksi adalah dengan cara menyuntikkan langsung bahan bakar langsung ke ruang bakar. Jumlah bahan bakar serta debit udara yang disuntikkan dikontrol oleh sebuah rangkaian solid, dikenal dengan ECU (Electronic Control Unit) sebagai otaknya. Berbagai parameter juga mempengaruhi ECU dalam memerintahkan injector, yakni sensor RPM, suhu mesin, suhu udara, posisi throttle, tekanan manifold dan posisi crankshaft. Sensor tersebut bertugas memberikan informasi tentang kondisi dan operasi beban mesin kepada ECU sebelum menyemprotkan debit BBM (lihat diagram kerja injeksi).

Sistem injeksi memang lebih presisi dalam men-supply jumlah bahan bakar, karena konsumsinya bakal disesuaikan untuk setiap kitiran RPM. Mapping atau pemetaan kondisi mesin yang terbaca dari berbagai sensor juga menjadi patokan ideal ECU dalam menjalankan fungsi injector agar tetap efektif dan efisien.

Dalam perkembangannya, sitem injeksi dibedakan atas dua jenis. Yakni single point injection dan multi point injection. Berikut rinciannya;

1. Single point injection
Single point injection biasa di sebut juga sebagai throttle body injection (TBI). Yaitu injector-nya terletak di throttle body pada intake. Sehingga bensin disemprotkan ditengah-tengah intake untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar ke ruang bakar.

2. Multi point injection
Multi point injection, merupakan sistem yang mempunyai injector pada setiap saluran untuk menyuplai bensin di ruang bakar. Bensin disemprotkan ke masing-masing saluran pada intake valve. Alhasil dinamakan multi point (lebih dari satu lokasi/titik) fuel injection.

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Facebook RSS Feed More