Monday, August 15, 2011

Meningkatkan Performa Bajaj Pulsar 180 dan 200 DTS-i

Banyak yang mengeluhkan performa alias tarikan bawah Bajaj Pulsar 180 dan 200 DTS-i yang tergolong smooth. Istilah cukup sopan untuk menggambarkan tarikan bawah yang lemot.

Ternyata hal ini sampai juga ke telinga Kiki Gustiawan yang memang spesialis Bajaj Pulsar di kawasan Kebon Jeruk, Jakbar. “Banyak pelanggan yang minta hal ini untuk dibenahi apalagi setelah ganti knalpot racing,” papar Kiki Gustiawan.

Cor Ulang

Dari beberapa kali riset, baru ketahuan kalau biang keladi berasal dari tekanan alias pressure pada intake di kepala silinder dan intake manifold Bajaj Pulsar yang terbilang panjang (gbr.1).



Tekanan flow kabut bahan bakar dari karburator ke ruang bakar terlalu minim sehingga karakter akselerasi ikut smooth. Cara mengatasinya dengan mengubah dimensi bagian dalam atau volume intake manifold.

“Bila tadinya berbentuk seperti silinder kini dibuat mengerucut seperti cone untuk eskrem,” tutur Juki, panggilan akrabnya. Untuk itu, Juki rela mengecor ulang bagian dalam intake manifold dan mulut intake kepala silinder dengan bahan cor-coran (gbr.2).

Setelah lubang tertutup, barulan Juki melubangi sekaligus membentuk ulang lubang atau jalur bahan bakar tadi. “Gunakan mata bor tuner yang dibentuk sesuai keinginan dengan shape atau bentuk cone,” jelasnya (gbr.3).

Tentunya dengan konfigurasi jalur atau lubang yang lebih besar pada bagian karburator dan mengecil di kubu kepala silinder.

Meski tergolong pekerjaan yang sederhana, ketelitian dan akurasi tinggi dibutuhkan saat membentuk ulang jalur bahan bakar. Permasalahan ada pada proses menyamakan bibir lubang intake di kepala silinder dan intake manifold.

Saat ‘diadu manis' tak boleh ada tangga atau jeda. “Kalau salah harus diulang dengan mengecor lagi bagian yang salah tadi,” papar Juki. Rempong bin ribet! (gbr.4)

Setelah bentuk cone yang ideal didapat, intake manifold dipasang kembali ke tempatnya semula. Bila perlu gunakan lem gasket seperti Threebond untuk menghindari kebocoran vakum pada intake.

Cara ini sebagai upaya untuk flow bahan bakar yang padat meski karburator masih standar pabrik. Untuk proses modifikasi ini, Juki memberi charge sebesar Rp 700 ribu per kepala silinder.

“Banyak yang klaim akselerasi bawah jadi lebih yahud,” terangnya. Otomatis konsumsi bisa ikut ditekan karena buka sedikit gas saja, motor sudah bisa ngacir. "Rasanya bakal berlaku juga untuk tipe 220 DTS-i yang baru karena desain mesin identik," rabanya sembari mengelus perut.



sumber:www.mymotobike.com:

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Facebook RSS Feed More