Monday, August 15, 2011

Komparasi Knalpot Racing Honda CBR 150


Kendati baru seumur jagung, komponen pendongkrak Honda CBR 150R ternyata sudah mulai mudah ditemukan. Lantaran basis mesin dan sasis tak beda jauh dengan generasi pertama, hanya sekarang dibekali teknologi injeksi, bodi dan kaki-kaki baru.

Salah satunya dan jadi favorit yakni knalpot. Sekian banyak yang beredar, pilihan merek DBS, CLD dan R9 kali ini jadi ujicoba. Demi kesamaan parameter, CBR 150R yang digunakan dalam kondisi gres, unit pinjaman PT Astra Honda Motor (AHM), sehingga keausan mesin masih minim.

Pengukuran performa menggunakan dynamometer Dynomite milik Ultraspeed Racing, yang berada di Jl. Haji Mencong No. 42 Ciledug, Tangerang. Dalam keadaan standar, motor yang dijual Rp 33 juta (OTR Jakarta) ini mengeluarkan tenaga 15,76 dk/10.642 rpm, dengan torsi 11,27 Nm/8.774 rpm.

Bagaimana setelah diganti?


DBS
Merek asal Thailand ini tenar di anak klub sejak CBR 150R generasi pertama, yang dijajakan importir umum. Bahan menggunakan stainless steel. Leher tak banyak lekukan untuk melancarkan aliran gas buang, tapi posisi tipis dengan bak oli.

Kendati dirancang untuk generasi pertama, DBS mudah terpasang pada CBR generasi terbaru. Silencer-nya bulat panjang membuat suaranya melengking tinggi mengikuti putaran mesin. Sistem pemasangan leher slip-on, dan diperkuat 2 per. "Harganya Rp 1,5 juta," papar Denny Jonathan, dari Kodok Racing.

Hasil pengukuran, DBS mampu mendongkrak tenaga jadi 17,21 dk/10.540 rpm, torsi 12,32 Nm/8.658 rpm. Grafiknya sedikit drop di tengah, antara 4.200 hingga 5.800 rpm, setelah itu naik mulus.

CLD
Produk asli dalam negeri milik Dodo Racing yang bermarkas di Ciledug, Tangerang ini tak kalah dengan produk luar. Juga terbuat dari stainless steel dengan pengelasan rapi. Leher terbagi dalam 4 tingkatan diameter, dan paling banyak lekukan.

Silencer yang terpasang juga slip-on, dimensinya paling pendek, dan memiliki karakter suara paling nyaring. Saat dipasang, sedikit mentok di footstep, alhasil braket perlu dibikin ulang supaya bisa terpasang sempurna.

Produk yang dijual Rp 1,5 juta ini bisa mendongkrak power CBR 150R menjadi 17,17 dk/10.619 rpm, dengan momen puntir 12,13 Nm/8.765 rpm. Grafik performa mirip DBS, ada penurunan di tengah hingga 6 ribu rpm.

R9
Merek asal Cikupa, Tangerang Banten ini memang didesain khusus CBR 150R generasi terbaru. Tipe SS Motegi Karbon ini punya tampilan paling beda. Leher yang terbuat dari stainless steel dilengkapi tembolok, mirip knalpot motor trail guna mendongkrak torsi.

Lalu silencer besar yang berbentuk segienam ujungnya berbahan karbon, sangat kental nuansa sporti. Pemasangan slip-on leher diperkuat 2 per yang dilindungi karet, rapi jali! Suaranya juga sangat empuk, lo. Bulat merata di tiap tingkatan kecepatan, sesuai kualitas, harga juga paling wah. "Rp 2,8 juta," terang Sjafri Ganie, pemilik merek R9.

Power yang terekam setelah pakai knalpot R9 jadi 17,06 dk/10.523 rpm, torsi 12,34 Nm/8.783 rpm. Grafik tenaga terbilang paling mulus dari bawah hingga atas, bikin tarikan enggak ada putusnya deh.

KESIMPULAN

Penggunaan knalpot aftermarket pada Honda CBR 150R mampu mendongkrak penampilan, dan performa tentunya. Kenaikan tenaga ada di kisaran 1 dk, sedang torsi rata-rata 1 Nm lebih sedikit. Tinggal pilih sesuai budget deh.


sumber:www.mymotobike.com:

0 komentar:

Post a Comment

Twitter Facebook RSS Feed More