Ilmu paling dasar motocros adalah menjepit atau mengapit. Menjepit dengan kaki. Dari mata kaki bagian dalam hingga paha. Ini wajib dilakoni rider special engine (SE). Bukan asal capit macam kerang, tapi jepitan untuk mendiamkan dan mengarahkan motor.
Niscaya dengan membaca teknik jepit ini, para pehobi enduro, trabas, eksekutif dan sekadar senang mengembara dengan motor garuk tanah akan lebih aman. “Crosser yang sudah lama berlatih aja kadang lupa menjepit, supaya SE stabil di jalurnya. Menjepit SE teknik kunci utama mengendalikan SE,” ulas Johny Pranata, Kepala Instruktur IMI Racing Academy (IRA), Motocross, Pondok Cabe, Tangerang.
Teknik jepit bagian dari menyatukan anggota tubuh dengan SE. Motor akan lebih jinak, jika jepitannya semakin kuat. “Jika tubuh sudah bersatu dengan motor, jalur serusak apa pun bisa dilewati dengan nyaman,” bilang Bandung Sunggoro dari Bandung’s MX School, Bandung, Jawa Barat.
Bandung, crosser senior berumur 50 tahun lebih, orang pertama yang membuat materi latihan motocross dalam bentuk buku. Materinya diambil setelah ikut pelatihan motocross dan mendapat sertifikasi instruktur di Jepang.
Kontur bodi dan rangka SE telah didesain untuk dijepit. Wilayah yang dijepit dari jok bagian belakang, rangka dekat pijakan kaki sampai tangki.
Menjepit SE supaya tidak liar waktu jumping di double, table top, whoops atau lumba-lumba, superbowl dan di jalur kribo. “Bagian tengah sampai ke setang tetap lurus sesuai arah yang dimau, jika jepitan sempurna,” tambah Jhony yang jadi kepala instruktur IRA.
Teknik jepit kudu memahami bagian motor yang mesti diapit. “Titik yang dijepit enggak di satu titik. Misalnya cuma tangki. Sangat fleksibel bergantung kondisi jalur yang dilewati,” urai Irwan Ardiansyah, juara nasional motocross 7 kali dari Irwan Ardiansyah Motocross Academy, Jogja.
Contoh ketika mendarat, bagian yang dijepit rangka tengah dari pijakan kaki hingga jok. Sebaliknya, jika menikung ke kiri, giliran bagian kaki dan paha sebelah kanan yang menjepit motor.
Bagian tubuh yang bertugas mengapit adalah terdiri paha, lutut, betis, tumit, dan telapak kaki. Rangkaian organ tubuh itu jadi satu kesatuan waktu mengapit SE. “Teknik jepitnya mengurangi keluarnya tenaga dari tangan yang berlebihan untuk mengarahkan bagian depan motor. Kalau belum menguasai teknik jepit, keseluruhan badan pasti gampang capek,” kata Dian panggilan dekat Irwan Ardiansyah.
Pastinya menjepit SE bukan benar-benar menjepit pakai tenaga maksimal sepanjang berkendara. Jepitan akan lebih kuat saat dibutuhkan.
Paling dasar waktu menikung. "Menjepit di tikungan adalah sangat mendasar sekali. Bisa sempurna menjepitt motor bisa cepat keluar tikungan," timpal Asep Lukman, crosser grade A dari Mahkota Power Emana GM.
Tikungan di motocross, apalagi di supercross pastinya akan melawan gaya gravitasi. SE yang miring akan benar-benar ambruk mencium tanah seandainya teknik jepitnya enggak sempurna.
Berbeda sewaktu melewati superbowl yang ada di supercross. Posisi berdiri dan bagian badan ke belakang dan kaki menjepit SE sekuatnya. Meski bagian belakang SE bergerak ke kanan-kiri karena teknik menjepitnya sudah sempurna, hidung motor akan tetap mengarah ke depan.
Teknik ini, harus diulangi terus menerus dan kudu belajar lewat pengenalan dasar posisi badan yang benar. “Seandainya sudah benar, teknik akan semakin terasah yang hasilnya tinggal refleks kaki yang bekerja,” jelas Dian yang juga menjabat sebagai manajer tim Gandasari Pertamina Enduro INK IRC, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
Teknik yang sama bisa juga digunakan pagi para pehobi garuk tanah yang bukan profesional.
sumber:motorplus-online.com
0 komentar:
Post a Comment